Kamis, 02 Mei 2013

Penyakit Preeklampsia saat Kehamilan Menyebabkan Kematian

Penyakit Preeklampsia saat Kehamilan Menyebabkan Kematian



Gambar Penyakit Preeklampsia pada Ibu Hamil
Preeklampsia adalah salah satu kondisi medis dengan Gejala hipertensi saat kehamilan. Beberapa ibu mempunyai resiko Preeklampsia saat Kehamilan, dengan tanda tingginya tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg, tungkai bawah bengkok berlebihan dan adanya protein dalam urin (Proteinuria). Preeklampsia merupakan penyebab kematian nomer dua terhadap Ibu Hamil setelah pendarahan.
Pada dasarnya istilah preeklampsia, dalam dunia kedokteran sudah tidak digunakan lagi. Para dokter saat ini menyebutnya gestosis (penyakit yang hanya terjadi saat kehamilan). Preeklampsia dapat terjadi pada Usia kehamilan 20 minggu atau mendekati saat Kelahiran. Dan berefek buruk pada system kekebalan tubuh termasuk pada plasenta yang menyediakan zat gizi bagi janin.
Gejala Preeklampsia
Meskipun Preeklampsia sering terjadi pada trimester tiga dan sering terjadi pada Ibu dengan kehamilan pertama, namun ada juga Ibu Hamil yang Mengalaminya pada Trimester II. Adapun gejalanya antara lain:

  • Sakit kepala yang tidak hilang,
  • Penglihatan gelap dan pandangan kabur,
  • Mudah kebiruan pada kulit,
  • Nyeri hebat di sebelah kanan perut,
  • Terjadi pembekakkan yang luar biasa pada tungkai bawah secara mendadak.
Resiko Preeklampsia
Preeklampsia berbahaya karena dapat mempengaruni seluruh organ tubuh ibu hamil, misalnya: Otak, Paru-Paru, Jantung, Ginjal, mata dan sistem darah. Kelainan ini juga akan berakibat buruk pada janin, karena  bisa menyebabkan Janin kekurangan nutrisi dan oksigen. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah yang menyalurkan darah ke plasenta menyempit. 

Kurangnya nutrisi dan oksigen yang didapatkan janin menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan ang rendah, kelahiran prematur, biru saat dilahirkan (asfiksia), dan kelainan lain pada janin. 

Diagnosis Preeklampsia
Bila mengalami hal tersebut, segeralah berkonsultasi ke dokter karena Preeklampsia bisa sangat serius. Penyakit Preeklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah pada pemeriksaan didapatkan ibu hamil mengalami hipertensi, bengkak, dan adanya protein dalam urin.
Preeklampsia pada Trimester II akan membuat dokter melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui apakah benar Preeklampsia atau menderita lupus epilepsy (ayan) dan lainnya. Dokter juga akan mencari tahu faktor penyebab apakah terjadi kehamilan kembar, kehamilan palsu/anggur (mola) akan mengalami kekentalan darah.
Pengobatan Preeklampsia
Ketika ibu hamil mengalami Preeklampsia, dokter akan menyarankan untuk istirahat total, yaitu dengan berbaring di tempat tidur dengan posisi berbaring ke sisi sebelah kiri dengan tujuan meningkatkan aliran darah pada janin. Penderita Preeklampsia juga harus mengurangi konsumsi garam, Banyak Minum Air Putih dan minum obat yang diberikan oleh Dokter secara teratur.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar