Rabu, 01 Mei 2013

Kontrasepsi Mantap Pria Vasektomi (MOP)



/Ad.2 Kontrasepsi Mantap Pria Vasektomi ( Medis Operatif Pria = MOP)
Pendahuluan
                Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum.
                Tetapi diseluruh dunia, kontap-pria masih merupakan metode yang terabaikan dan kurang mendapat perhatian, baik dari pihak pria/suami maupun petugas medis ke keluarga berencana.
                Dimasa lalu, hal tersebut disalahkan pada sikap pihak pria/suami yaitu:
1.       Pria lebih tertarik untuk menunjukkan kejantanannya dari pada ikut bertanggung jawab dalam perencanaan keluarganya.
2.       Pria takut bahwa tindakan kontap pria akan melukai kehidupan seksnya
3.       Menyamakan tindakan kontap pria dengan pengebirian ( kastasi)
Disamping itu, sebab-sebab lain yang mungkin menyebabkan kontap pria kurang mendapatkan minat yaitu :
a.       Tersedianya metode kontrasepsi baru lain
b.      Prosedur-prosedur baru yang membuat kontap wanita menjadi lebih aman dan lebih mudah dikerjakan dibandingkan sebelumnya
c.       Minat yang kurang dari petugas keluarga berencana, yang umumnya terlatih dalam bidang kesehatan ibu dan anak
d.      Angka perceraian yang sangat meningkat
Sekarang, setelah penelitian-penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efek buruk pada pria terhadap kegairahan seksual, kemampuan ereksi atau ejakulasi setelah menjalani kontap-pria, lebih banyak perhatian diberikan kepada metode ini. Bahkan sekarang, untuk mengurangi rasa takut pihak pria akan tindakan/istilah operasi yang selalu dihubungkan dengan pisau-operasi, telah dikembangkan metode vasektomi tanpa pisau (VTP)
                Saat ini, meskipun telah tersedia fasilitas untuk tindakan reversal / pemulihan kembali / reanastomisis / rekanalisasi vas deverens ( seperti juga pada kontap wanita), kontap pria atau vasektomi dianggap sebagai suatu metode yang permanen dan keberhasilan reversibilitas tidak dapat dijamin sepenuhnya. Hal ini sangat penting untuk dikemukakan kepada calon akseptor pada saat konseling.
Dasar dari kontap-pria
Oklusi vas deferens, sehingga menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak didapatkan spermatozoa didalam semen/ejakulasi ( tidak ada penghantaran spermatozoa daro testis ke penis)
Keuntungan kontap-pria
1.       Efektif
2.       Aman, mordibitas rendah dan hampir tidak ada mortalitas
3.       Sederhana
4.       Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
5.       Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja
6.       Biaya rendah
7.       Secara kultural, sangat dianjurkan dinegara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita
Kerugian kontap-pria
1.       Diperlukan suatu tindakan operatif
2.       Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
3.       Kontap pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam sistem reprodoksi distal dari tempat oklusi vasdeferens dikeluarkan
4.       Problem psikologis yang berhubungan dengan prilaku seksual mungkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut sestem reproduksi pria
Kontra indikasi kontap-pria
1.       Infeksi kulit lokal, misalnya scabies
2.       Infeksi truktus genetalia
3.       Kelainan skrotum dan sekitarnya :
a.       Varicocela
b.      Hydrocele besar
c.       Filarisasi
d.      Hernia inguinalis
e.      Orchiopexy
f.        Luka perut bekas operasi hernia
g.       Skrotum yang sangat tebal
4.       Peyakit sistematik
a.       Penyakit-penyakit perdarahan
b.      Diabetes miletus
c.       Penyakit jantung koroner yang baru
5.       Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil
Persiapan pre-operatif kontap pria
1.       Hanya minim sekali
a.       Rambut pubis sebaiknya dicukur
b.      Tindakan a dan anti-sepsis daerah skrotum dengan antiseptik ( larutan lodine)
1.       Identifikasi dan isolasi vasdeferens
a.       Kedua vas deferens merupakan dtruktur paling padat di daerah mid-scrotum, tidak berpulgasi ( berbeda dengan pembuluh darah)
b.      Kesukaran kadang-kadang terjadi dalam identifikasi dan isolasi vas deferens seperti pada keadaan-keadaan :
-          Kulit skrotum tebal
-          Vas deferens yang sangat tipis
-          Spermatic cord yang tebal
-          Testis yang tidak turun
-          Otot tremaster berkontraksi dan menarik testis keatas
c.       Kedua vas deverens harus di identifikasi sebelum meneruskan prosedur kontapnya
d.      Dilakukan immobilisasi vas deferens diantara ibu jari dan jari telunjuk atau dengan memakai klem ( doek-klem atau klem lainnya)
e.      Dilakukan penyuntikan anestesi lokal
2.       Insisi skrotum
a.       Vas deferens yang telah di immobilisasi di depan skrotum hanya ditutupi oleh otot dartos dan kulit skrotum
b.      Insisi, horizontal atau vertikal, dapat dilakukan secara
-          Tunggal, di garis tengah (scrotal raphe)
-          Dua insisi, satu insisi diatas masing-masing vas deferens
3.       Memisahkan lapisan-lapisan superfisial dari jaringan-jaringan sehingga vas deferens dapat di  isolasi
4.       Okulasi vas deferens
a.       Umumnya dilakukan pemotongan/reseksi suatu segmen dari kedua vas deferens (1-3cm), yang harus dilakukan jauh dari epididimis
b.      Ujung-ujung vas deferens setelah dipotong dapat ditutup dengan
-          Ligasi
·         Dapat dilakukan dengan chromic catgut (ini yang paling sering dilakukan)
·         Dapat pula dengan benang yang tidak diserap (silk) tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan iritasi jaringan granuloma
·         Ligasi tidak boleh dilakukan terlalu kuat sampai memotong vas deferens
·         Untuk mencegah kedua ujung vas deferens agar tidak menyambung kembali (rekanalisasi), ujung vas dapat dilipat kebelakang lalu diikatkan dijahitan pada dirinya sendiri atau fascria dari vas deferens dapat ditutup di atas satu ujung sehingga terdapat suatu harier dari jaringan fascia, atau ujung vas deferens ditanamkan kedalam jaringan fascia.
-          Elektro-koagulasi / thermo-koagulasi
5.       Penutupan luka insisi
a.       Dilakukan dengan catgut, yang kelak akan diserap
b.      Pada insisi 1cm atau kurang, tidak diperlukan jahitan catgut, cukup ditutup dengan plester saja
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
                Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon akseptor kontap pria akan tindakan operasi (yajng umumnya dihubungkan dengan pemakaian pisau operasi), dan juga untuk lebih menggalakkan penerimaan pelaksanaan kontap pria.
                Efek samping dan komplikasi kontap pria :
-          Komplikasi minor
1.       Ecchymosis, terjadi pada 2-65%
Penyebab pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi perembesan darah dibawah kulit
2.       Pembengkakan (0.8-67%)
3.       Rasa sakit
Terapi 2 dan butir
a.       Kompres
b.      Analgetik
c.       Penunjang skrotum
-          Komplikasi mayor
1.       Hematoma
a.       Insiden < 1%
b.      Terjadi pembentukan masa bekuan darah
c.       Pencegahan : hemostasis yang baik
d.      Pengobatan :
Hematoma kecil               : kompres
Hematoma besar             : membuka kembali skrotum
2.       Infeksi
a.       Jarang terjadi, kira-kira < 2%
b.      Infeksi dapat terjadi pada beberapa tempat
·         Insisi
·         Vas deferens
·         Epididimis
·         Testis
3.       Sperm granuloma
Granuloma adalah suatu abses non bakterial yang terdiri dari spermatozoa, sel-sel epitel dan merupakan respon inflammatoir terhadap spermatozoa yang merembes kejaringan sekitar
                Efek sistemik dari kontap pria :
a.       Tidak ditemukan efek samping sistemik dari prosedur kontap pria
b.      Tidak ditemukan efek kontap pria terhadap timbulnya penyakit jantung, karsinoma, penyakit paru-paru, saraf, dan endokrin
Efek psikologis dari kontap pria :
1.       Prosedur kontap pria hanya menimbulkan efek lokal yaitu : okulasi vas deferens
2.       Problem psikologis terjadi pada < 1-5% dari akseptor kontap pria dengan rasa takut yang timbul setelah kontap pria dengan rasa takut yang timbul setelah kontap pria yang meliputi :
a.       Rasa takut trauma tubuh
b.      Rasa takut trauma seks
c.       Rasa takut trauma sekeluarga
d.      Rasa takut trauma moral


*      Refersal / pemulihan kembali KONTAP PRIA = VASO-VASOSTOMI
Alasan pemulihan kembali kontap (VASO-VASOSTOMI)
1.       Menikah kembali setelah bercerai
2.       Kematian seorang anak
3.       Keinginan mempunyai anak kembali
4.       Problem psikoligis yang disebabkan oleh tindakan kontap-pria
*      Teknik vas anastomosis = vaso-vasostomi
1.       End to end
2.       Side to side
3.       Vas to vas
4.       Vas to epididimis
*      Efek samping vaso-vasostomi
a.       Rasa tidak enak
b.      Hematoma pada < 10%
c.       Efek dari anastesis pada < 10%
*      Perawatan post operatif Vaso-vasotomi
a.       Istirahat 3-7 hari
b.      Memakai suatu penunjang skrotum selama 2-4 minggu
c.       Abstihens dari senggama selama 10-4 minggu
d.      Analisa semen selama setelah 3 minggu – 3 bulan
*      Problem pada vaso-vasostomi
1.       Sebab-sebab kegagalan anatomis
a.       Spermatic granuloma
b.      Obstruksi di dalam bagian proximal vas deferens
c.       Tidak tepatnya penyambungan semen vas deferens proximal dan distal
d.      Kontap pria dilakukan pada bagian vas deferens yang berkelok-kelok
e.      Segmen fas deferens yang dibuang terlalu besar
2.       Kemungkinan sebab-sebab kegagalan fungsional :
a.       Perubahan-perubahan epididimis dan testis
b.      Trauma pada sistem saraf simpatis
c.       Kualitas semen pra kontap pria yang rendah
d.      Fertilitas isteri rendah
e.      Sperm aglutinating dan immobitizing anti bodies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar