/Ad.2 Kontrasepsi Mantap Pria Vasektomi ( Medis Operatif
Pria = MOP)
Pendahuluan
Kontrasepsi
mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor
pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi
yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum.
Tetapi
diseluruh dunia, kontap-pria masih merupakan metode yang terabaikan dan kurang
mendapat perhatian, baik dari pihak pria/suami maupun petugas medis ke keluarga
berencana.
Dimasa
lalu, hal tersebut disalahkan pada sikap pihak pria/suami yaitu:
1.
Pria lebih tertarik untuk menunjukkan
kejantanannya dari pada ikut bertanggung jawab dalam perencanaan keluarganya.
2.
Pria takut bahwa tindakan kontap pria akan
melukai kehidupan seksnya
3.
Menyamakan tindakan kontap pria dengan
pengebirian ( kastasi)
Disamping itu, sebab-sebab lain
yang mungkin menyebabkan kontap pria kurang mendapatkan minat yaitu :
a.
Tersedianya metode kontrasepsi baru lain
b.
Prosedur-prosedur baru yang membuat kontap
wanita menjadi lebih aman dan lebih mudah dikerjakan dibandingkan sebelumnya
c.
Minat yang kurang dari petugas keluarga
berencana, yang umumnya terlatih dalam bidang kesehatan ibu dan anak
d.
Angka perceraian yang sangat meningkat
Sekarang, setelah penelitian-penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada efek buruk pada pria terhadap kegairahan seksual,
kemampuan ereksi atau ejakulasi setelah menjalani kontap-pria, lebih banyak
perhatian diberikan kepada metode ini. Bahkan sekarang, untuk mengurangi rasa
takut pihak pria akan tindakan/istilah operasi yang selalu dihubungkan dengan
pisau-operasi, telah dikembangkan metode vasektomi tanpa pisau (VTP)
Saat
ini, meskipun telah tersedia fasilitas untuk tindakan reversal / pemulihan
kembali / reanastomisis / rekanalisasi vas deverens ( seperti juga pada kontap
wanita), kontap pria atau vasektomi dianggap sebagai suatu metode yang permanen
dan keberhasilan reversibilitas tidak dapat dijamin sepenuhnya. Hal ini sangat
penting untuk dikemukakan kepada calon akseptor pada saat konseling.
Dasar dari kontap-pria
Oklusi vas deferens, sehingga menghambat perjalanan
spermatozoa dan tidak didapatkan spermatozoa didalam semen/ejakulasi ( tidak
ada penghantaran spermatozoa daro testis ke penis)
Keuntungan kontap-pria
1.
Efektif
2.
Aman, mordibitas rendah dan hampir tidak ada
mortalitas
3.
Sederhana
4.
Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
5.
Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan
anestesi lokal saja
6.
Biaya rendah
7.
Secara kultural, sangat dianjurkan
dinegara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau
kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita
Kerugian kontap-pria
1.
Diperlukan suatu tindakan operatif
2.
Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti
perdarahan atau infeksi
3.
Kontap pria belum memberikan perlindungan total
sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam sistem reprodoksi distal dari
tempat oklusi vasdeferens dikeluarkan
4.
Problem psikologis yang berhubungan dengan
prilaku seksual mungkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang
menyangkut sestem reproduksi pria
Kontra indikasi kontap-pria
1.
Infeksi kulit lokal, misalnya scabies
2.
Infeksi truktus genetalia
3.
Kelainan skrotum dan sekitarnya :
a.
Varicocela
b.
Hydrocele besar
c.
Filarisasi
d.
Hernia inguinalis
e.
Orchiopexy
f.
Luka perut bekas operasi hernia
g.
Skrotum yang sangat tebal
4.
Peyakit sistematik
a.
Penyakit-penyakit perdarahan
b.
Diabetes miletus
c.
Penyakit jantung koroner yang baru
5.
Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang
tidak stabil
Persiapan pre-operatif kontap pria
1.
Hanya minim sekali
a.
Rambut pubis sebaiknya dicukur
b.
Tindakan a dan anti-sepsis daerah skrotum dengan
antiseptik ( larutan lodine)
1.
Identifikasi dan isolasi vasdeferens
a.
Kedua vas deferens merupakan dtruktur paling
padat di daerah mid-scrotum, tidak berpulgasi ( berbeda dengan pembuluh darah)
b.
Kesukaran kadang-kadang terjadi dalam
identifikasi dan isolasi vas deferens seperti pada keadaan-keadaan :
-
Kulit skrotum tebal
-
Vas deferens yang sangat tipis
-
Spermatic cord yang tebal
-
Testis yang tidak turun
-
Otot tremaster berkontraksi dan menarik testis
keatas
c.
Kedua vas deverens harus di identifikasi sebelum
meneruskan prosedur kontapnya
d.
Dilakukan immobilisasi vas deferens diantara ibu
jari dan jari telunjuk atau dengan memakai klem ( doek-klem atau klem lainnya)
e.
Dilakukan penyuntikan anestesi lokal
2.
Insisi skrotum
a.
Vas deferens yang telah di immobilisasi di depan
skrotum hanya ditutupi oleh otot dartos dan kulit skrotum
b.
Insisi, horizontal atau vertikal, dapat
dilakukan secara
-
Tunggal, di garis tengah (scrotal raphe)
-
Dua insisi, satu insisi diatas masing-masing vas
deferens
3.
Memisahkan lapisan-lapisan superfisial dari
jaringan-jaringan sehingga vas deferens dapat di isolasi
4.
Okulasi vas deferens
a.
Umumnya dilakukan pemotongan/reseksi suatu
segmen dari kedua vas deferens (1-3cm), yang harus dilakukan jauh dari
epididimis
b.
Ujung-ujung vas deferens setelah dipotong dapat
ditutup dengan
-
Ligasi
·
Dapat dilakukan dengan chromic catgut (ini yang
paling sering dilakukan)
·
Dapat pula dengan benang yang tidak diserap
(silk) tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan iritasi jaringan granuloma
·
Ligasi tidak boleh dilakukan terlalu kuat sampai
memotong vas deferens
·
Untuk mencegah kedua ujung vas deferens agar
tidak menyambung kembali (rekanalisasi), ujung vas dapat dilipat kebelakang
lalu diikatkan dijahitan pada dirinya sendiri atau fascria dari vas deferens
dapat ditutup di atas satu ujung sehingga terdapat suatu harier dari jaringan
fascia, atau ujung vas deferens ditanamkan kedalam jaringan fascia.
-
Elektro-koagulasi / thermo-koagulasi
5.
Penutupan luka insisi
a.
Dilakukan dengan catgut, yang kelak akan diserap
b.
Pada insisi 1cm atau kurang, tidak diperlukan
jahitan catgut, cukup ditutup dengan plester saja
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
Untuk
mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon akseptor kontap pria akan
tindakan operasi (yajng umumnya dihubungkan dengan pemakaian pisau operasi),
dan juga untuk lebih menggalakkan penerimaan pelaksanaan kontap pria.
Efek
samping dan komplikasi kontap pria :
-
Komplikasi minor
1.
Ecchymosis, terjadi pada 2-65%
Penyebab pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi
perembesan darah dibawah kulit
2.
Pembengkakan (0.8-67%)
3.
Rasa sakit
Terapi 2 dan butir
a.
Kompres
b.
Analgetik
c.
Penunjang skrotum
-
Komplikasi mayor
1.
Hematoma
a.
Insiden < 1%
b.
Terjadi pembentukan masa bekuan darah
c.
Pencegahan : hemostasis yang baik
d.
Pengobatan :
Hematoma kecil :
kompres
Hematoma besar : membuka
kembali skrotum
2.
Infeksi
a.
Jarang terjadi, kira-kira < 2%
b.
Infeksi dapat terjadi pada beberapa tempat
·
Insisi
·
Vas deferens
·
Epididimis
·
Testis
3.
Sperm granuloma
Granuloma
adalah suatu abses non bakterial yang terdiri dari spermatozoa, sel-sel epitel
dan merupakan respon inflammatoir terhadap spermatozoa yang merembes kejaringan
sekitar
Efek
sistemik dari kontap pria :
a.
Tidak ditemukan efek samping sistemik dari
prosedur kontap pria
b.
Tidak ditemukan efek kontap pria terhadap
timbulnya penyakit jantung, karsinoma, penyakit paru-paru, saraf, dan endokrin
Efek psikologis dari kontap pria
:
1.
Prosedur kontap pria hanya menimbulkan efek
lokal yaitu : okulasi vas deferens
2.
Problem psikologis terjadi pada < 1-5% dari
akseptor kontap pria dengan rasa takut yang timbul setelah kontap pria dengan
rasa takut yang timbul setelah kontap pria yang meliputi :
a.
Rasa takut trauma tubuh
b.
Rasa takut trauma seks
c.
Rasa takut trauma sekeluarga
d.
Rasa takut trauma moral
Refersal / pemulihan kembali KONTAP PRIA =
VASO-VASOSTOMI
Alasan pemulihan kembali kontap
(VASO-VASOSTOMI)
1.
Menikah kembali setelah bercerai
2.
Kematian seorang anak
3.
Keinginan mempunyai anak kembali
4.
Problem psikoligis yang disebabkan oleh tindakan
kontap-pria
Teknik vas anastomosis = vaso-vasostomi
1.
End to end
2.
Side to side
3.
Vas to vas
4.
Vas to epididimis
Efek samping vaso-vasostomi
a.
Rasa tidak enak
b.
Hematoma pada < 10%
c.
Efek dari anastesis pada < 10%
Perawatan post operatif Vaso-vasotomi
a.
Istirahat 3-7 hari
b.
Memakai suatu penunjang skrotum selama 2-4
minggu
c.
Abstihens dari senggama selama 10-4 minggu
d.
Analisa semen selama setelah 3 minggu – 3 bulan
Problem pada vaso-vasostomi
1.
Sebab-sebab kegagalan anatomis
a.
Spermatic granuloma
b.
Obstruksi di dalam bagian proximal vas deferens
c.
Tidak tepatnya penyambungan semen vas deferens
proximal dan distal
d.
Kontap pria dilakukan pada bagian vas deferens
yang berkelok-kelok
e.
Segmen fas deferens yang dibuang terlalu besar
2.
Kemungkinan sebab-sebab kegagalan fungsional :
a.
Perubahan-perubahan epididimis dan testis
b.
Trauma pada sistem saraf simpatis
c.
Kualitas semen pra kontap pria yang rendah
d.
Fertilitas isteri rendah
e.
Sperm aglutinating dan immobitizing anti bodies
Tidak ada komentar:
Posting Komentar