Selasa, 30 April 2013

Demam Thypoid





Demam thyroid atau tifus abdominalis adalah penyakit yang dapat menular apabila kita kurang menjaga kebersihan dan makanan yang kita konsumsi. Demam thypoid biasanya menyerang usus halus atau saluran cerna.




 Demam thypoid biasanya menyerang pada anak usia 10-13 tahun (70-80%). Pada usia 30-40 tahun (10-20%) dan diatas usia pada anak-anak 12-13 tahun sebanyak (5-10%) dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu. Penyakit ini merupakan penyakit edemik di indonesia. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui tanda dan gejala demam thypoid guna untuk mencegah penularan. Karena penyakit demam thypoid dapat di tularkan melalui makanan,jari tangan/kuku,muntah,dan melalui feses.




 




1.1         Ruang lingkup masalah




Thypoid merupakan penyakit endemik di indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang tercantum dalam undang-undang Nomor 6 tahun 1962 tentang wadah penyakit menular ini merupakan penyakit-penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah. Di indonesia demam Thypoid sering dijumpai berpencar-pencar di suatu daerah dan jarang menimbulkan lebih dari satu kasus pada orang-orang serumah. Sumber penularan biasanya melalui jalur oral atau mulut. Demam Thypoid biasanya menyebar pada lingkungan yang kurang hygienis dan pada lingkungan dengan jumlah penduduk yang padat. Hal ini dikarenakan pada penyebaran kuman salmonella typhi melalui makanan yang terkontaminasi.




1.2         Tujuan penulisan




*   Memeriksakan sedini mungkin apabila didapati tanda dan gejala seperti demam Thypoid.




*   Untuk mencegah terjadinya penyakit demam Thypoid




*  Agar pembaca dapat mengatahui apa itu penyakit demam Thypoid dan tanda dan gejala apasaja yang dialami penderita demam Thypoid




*   Agar pembaca lebih tanggap terhadap lingkungan apabila dijumpai tanda dan gejala seperti demam Thypoid





 




BAB II




LANDASAN TEORITIS




2.1 Konsep Dasar Medis




          2.1.1 Defenisi




          Thypoid adalah penyakit infeksi usia halus yang akut yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. Thypus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna, gangguan kesadaran.




          Thypoid juga merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang biasanya mengenai saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada anak usia 12-13 tahun (70-80%). Pada usia 30-40 tahun (10-20%) dan diatas usia pada anak-anak 12-13 tahun (5-10%).




          Penyakit ini di tularkan melalui makanan,mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman salmonella thypi.




2.1.2 Etiologi




          Demam di sebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:




-         Salmonella thyposa




Basil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar,tidak berspora mempunyai sekurang-kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen O (somatik,terdiri dari zat kompkleks opoli sakarida). Antigen H (Flagella) dan antigen VI dan protein membrane hialin.




-         Salmonella parathypi A




-         Salmonella parathypi B




-         Salmonella parathypi C




-         Faeces dan urine dari penderita thypus




 




2.1.3 Patofisiologi




Penularan salmonella thypi dapat di tularkan melalui berbagai cara yaitu :




-         Makanan




-         Jari tangan/kuku




-         Muntah




-         Lalat




-         Feces




Feces dan muntah pada penderita Thypoid dapat menularkan kuman salmonella thypi pada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat,dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan di konsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ketubuh orang yang sehat melalui mulut,kemudian kuman masuk melalui lambung,sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus masuk ke bagian distal dan mencapai jaringan Limpoid. Didalam jaringan Limpoid ini kuman berkembang biak lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuleondotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman kedalam sirkulasi darah menimbulkan bakterimia,kuman selanjutnya masuk ke limfa,usus halus dan kandung empedu. Semula disangka demam dan gejala Toksemia pada Thypoid di sebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada




Thypoid. Endotoksemia berperan pada patogenesis Thypoid karena membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan  zat pirogen oleh leokosit pada jaringan yang meradang.




 




2.1.4 Manifestasi Klinis / Tanda dan Gejala




Masa tunas 7-14 (rata-rata 3-30) hari. Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodomal yaitu perasaan tidak enak badan,lesu,nyeri kepala,pusing,diare,anoreksia,batuk,nteri otot,yang kemudian disusul dengan :




a.   Demam yang berlangsung selama 3 minggu. Minggu pertama demam remiten biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat di sore dan malam hari. Minggu kedua terus demam,minggu ketiga demam menurun berangsur-angsur.




b.   Gangguan pada saluran pencernaan dilihat dengan lidah yang kotor di tutupi selaput kecoklatan dan tepi kemerahan.




c.    Gangguan kesadaran yaitu apatis,somnolen,bintik-bintik kemerahan karena emboli hasil kapiler kulit.




 




2.1.5 Pemeriksaan




          Pemeriksaan Laboratorium :




*   Pemeriksaan darah tepi : dapat ditemukan leukosid Limfositisis relatif,aneosinofilia,Trombosikopemia,anemia.




*  Biakan empedu : basil salmonella thypi, ditemukan dalam darah penderita biasanya dalam minggu pertama.




*  Pemeriksaan Widal : bila terjadi aglutinasi widal dilakukan untuk mendeteksi anti body terhadap salmonella Thypi. Pada widal terjadi reaksi aglutinasi antara antigen kuman S.thypi dengan anti bodi yang disebut aglutinin. Antigen yang digunakan pada uji widal adalah susoensi salmonella yang sudah di matikan dan diolah di laboratorium. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi uji widal :




1.   Pengobatan dini dengan antibiotik.




2.   Gangguan pembentukan antibody dan pemberian karticosteroid.




3.   Waktu pengambilan darah.




4.   Daerah endemik/ non endemik dan lain-lain.




2.1.6 KOMPLIKASI




Dapat dibagi dalam :




1.   Komplikasi intestinal




Pendarahan usus




Perporasi usus




Ileus paralitik




2.   Komplikasi ekstra intestinal




-         Kardivaskuler : kegagalan sirkulasi perifer,miokarditis trombosis dan tromboflebitie




-         Darah : anemia hemolitik,trombolitopemia,sindrom uremia hemolitik




-         Paru-paru : pneumonia,empiema,pluaritis




-         Hepar : hepatitis,kolesistitis




-         Ginjal : glomerulonefritis,pielonefritis,dan perifritis.




-         Tulang : oeteomielitis,periostitis,dan epondilitis




-         Pada anak-anak dengan demam Thypoid komplikasi lebih jarang terjadi. Komplikasi sering terjadi pada keadaan toksemia berat dan kelemahan umum. Terutama bila  perawatan pasien kurang sempurna.




 





 




2.1.7   Penatalaksanaan




Dilakukan dengan cara :




1.   Perawatan




Tirah baring absolute sampai minimal 7 hari babas demam atau kurang lebih selam 14 hari. 2 jam untuk mencegah dekobitus. Mobilisasi sesuai kondisi.




2.   Diet




Makanan diberi secara bertahap sesuai dengan keadaan penyakitnya. Makanan harus mengandung banyak air,kalori,dan tinggi protein,tidak boleh mengandung banyak serat,tidang merangsang ataupun menimbulkan banyak gas.




3.   Obat




Obat simtomatik : antipiretik karrikosteroid,diberikan pada pasien yang toksin.




Suportif : vitamin-vitamin




Penenang : diberikan pada pasien dengan gejala neuroprikiatri.




 




2.2            Konsep dasar keperawatan atau kebidanan





 




2.2.1 Pengkajian




·       Identitas




Meliputi nama,umur,jenis kelamin,alamat,pendidikan,agama,pekerjaan,tinggi badan,berat badan,status perkawinan.




·       Keluhan utama




Biasanya pasien mengeluh perut merasa mual dan kembung,nafsu makan menurun,panas dan demam.




·       Riwayat penyakit terdahulu




·       Penyakit riwayat sekarang




·       Riwayat kesehatan keluarga




·       Riwayat psikososial




 




2.2.2 Diagnosa keperawatan atau kebidanan




Ø Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi salmonella Thypi.




Ø Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.




Ø Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan atau bedrest.




 





 




2.2.3 Tujuan atau hasil yang diharapkan




          Agar berkurangnya penderita demam thypoid kita harus lebih meningkatan angka kesadaran akan kebersihan sehingga mengurangi angka kesakitan dan demam Thypoid tidak menjadi akut sehingga menyebakan komplikasi.




2.2.4                        Intervensi /rasionalisme




Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh karena suhu tubuh dapat meningkat akibat infeksi salmonella Thypi menganjurkan kepada pasien untuk banyak meminum air putih,menganjurkan pasien untuk memakai pakaian tipis dan menyerap keringat,juga mengurangi penguatan tubuh.





 




BAB III




TINJAUAN KASUS




 




3.1         Pengkajian




Data Subjektif




Nama                     : Tn. A




Umur                      : 42 tahun




Agama                   : islam




Suku                       : jawa




Pendidikan           : SMA




Pekerjaan             : wiraswasta




Alamat                   : Jl. Ahmad yani




 




Data Objektif




TD                  : 120/80mmHg




Pols               : 80




RR                  : 24 




Temp            : 37C




 




3.2         Diagnosa




Diagnosa yang di dapat dari pasien adalah pasien mengalami demam lebih dari 7 hari,dehidrasi,gangguan pada pencernaan.




 




3.3         Intervensi




·       Pemberian obat penurun panas/demam




·       Pemberian obat antibiotik untuk mengurangi infeksi




·       Menganjurkan pasien untuk memakai pakaian tipis dan menyerap keringat




·       Menganjurkan pasien untuk banyak minum air putih




·       Pemasangan infus DS   % 30 tetes/menit




 




3.4         Implementasi




1.   Obat penurun panas/demam telah diberikan




2.   Obat antibiotik telah diberikan




3.   Pasien telah memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat




4.   Pasien sudah banyak minum air putih




 




3.5         Evaluasi




-         Obat penurun panas telah diberikan dan demam sudah menurun




-         Obat antibiotik telah di berikan




-         Kebutuhan cairan telah terpenuhi




-         Pasien telah memakai pakaian tipis dan menyerap keringat




 




BAB IV




PEMBAHASAN




          Thypoid abdominalis atau demam thypoid adalah infeksi akut usus halus Yang disebabkan oleh kuman salmonella paratyphi A,B,C. Penularan salmonella typhi dapat ditularkan melalui berbagai cara yaitu makanan,jari tangan (kuku),muntah,lalat dan feces. Masa tunas kuman salmonella typhi berkisar antara 7-14 hari (rata-rata 3-30 hari) biasanya dijumpai gejala seperti perasaan tidak enak badan,lesu,nyeri kepala,demam yang lama,diare,anoreksia,dan nyeri pada otot. Gangguan pada saluran pencernaan yang dapat dilihat dari lidah yang kotor san gangguan kesadaran limfositosis relatif. Dineorinofilia dan anemia dan pada pemeriksaan widal terjadi reaksi aglutinasi antara antigen kuman salmonella typhi dengan anti body yang disebut aglutinin. Pengobatan demam thypoid berupa perawatan seperti tirah baring absolute selama 7 hari bebas demam,memberikan makanan yang sesuai dengan penyakit,seperti banyak mengandung air,tidak boleh banyak mengandung serat, dan pemberian obat anti piretik,penurun demam dan obat penerang.





 




BAB V




PENUTUP




5.1 Kesimpulan




          Demam typhoid adalah infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella paratyphi A,B,C. Penyakit ini dapat ditularkan melalui makanan yang telah terkontaminasi kuman salmonella typhi,jari tangan (kuku),muntah,lalat dan feces.




          Seorang tidak akan terkena penyakit demam typhoid apabila selalu menjaga kebersihan lingkungan tidak jajan disembarangan tempat dan menjaga kebersihan diri.




 




5.2 Saran-saran




          Waspadailah tanda dan gejala demam typhoid. Makanlah makanan yang sehat,tidak jajan disembarangan tempat. Personal hygine dan memeriksa sedini mungkin apabila didapati tanda dan gejala demam typhoid.